MAKALAH
Fungsi
dan Ragam Bahasa Indonesia
Tugas
ini disusun untuk memenuhi tugas: Kajian Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
Dosen
Pengampu: Nugraheti Sismulyasih Sb, S.Pd, M.Pd
Oleh:
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa
adalah sebuah simbol atau lambang bunyi yang berfungsi sebagai alat komunikasi
antara individu. Masyarakat berinteraksi satu sama lain dan bersosialisasi.
Oleh karena itu pentinganya peranan bahsa dalam kehidupan bermasyarkat. Seiring
perkembangannya bahasa terus berkembang dan beradaptasi dengan lingkungan
dibawah arus perkembangan pemakaian bahasa di era globaliasi. Di lingkup kecil
dan keluarga masyarakat kita menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi dan
pada lingkup yang luas dan bersifat resmi digunakan Bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan.
Seiring
dicetuskannya Bahasa Melayu-Riau sebagai Bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928 lalu, perkembangan bahasa terus meningkat. Tentunya juga pada
perkembangan bahasa Indonesia yang makin berkembang dan beradaptasi, bahasa
daerah pun tetap memiliki peranan dan jabatan yang penting dalam pemakaian
bahasa sehari-hari. Bahasa daerah tetap di jaga eksistensinya di balik arus
permasalahan kebahasaan yang terjadi di Indonesia, menilik pada pemakaian
bahasa Indonesia yang terjadi di kalangan masyarakat. Terjadi fenomena-fenomena
negatif di tengah masyarakat kita, misalnya banyak orang Indonesia yang dengan
bangga memperlihatkan kemahirannnya menggunakan bahasa Inggris walaupun mereka
tidak mengusai bahasa Indonesia dengan baik. Tak sedikit pula orang yang malu
tidak bisa berbahasa asing, oleh karena itu pentingnya perhatian dari
masyarakat untuk tetap mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan.
Bahasa
Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang penting. Bahasa Indonesia berdiri
sebagai lambang kebanggan dan sebagai lambang identitas dari bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia menunjukan, identitas, latar belakang dan budaya dari bangsa
Indonesia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Bahasa
Indonesia berdasar Kedudukannya
Kedudukan
bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional juga bahasa Negara. Sebagai
bahasa nasional adalah berkaitan dengan peristiwa bersejarah yakni keputusan
Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berbunyi :
“Kami
poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe,
Tanah Air Indonesia”
Tanah Air Indonesia”
“Kami
poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa satoe, Bangsa Indonesia”
“Kami
poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia”
Bahasa Indonesia”
Sebagai
bahasa Negara didasarkan atas UUD 1945, Bab XV, Pasal 36 yang berbunyi “Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesia.”
1.
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional, berfungsi:
a.
Lambang kebanggaan nasional.
Bahasa Indonesia merupakan lambang kebanggan nasional. Pernyataan ini
sebenarnya mungkin harus dibuktikan dengan sikap yang tercermin dalam perilaku
setiap warga negara Indonesia. Selama ini, hal tersebut masih menjadi masalah.
Permasalahan yang dimaksuda adalah seperti berikut ini:
1)
Mengapa kita harus memiliki rasa
bangga memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional?
2)
Apakah benar di dalam
kenyataannya, setiap warga Indonesia menunjukkan rasa bangga terhadap bahasa
Indonesia?
3)
Apa saja syarat kebahasaan yang
harus ada sehingga bahasa Indonisia dapat dibanggakan?
4)
Sikap yang bagaimanbakah yang
mendaasari kebanggaan seseorang terhadap bahasa Indonesia?
5)
Usaha – usaha apakah yang diperlukan
agar bahasa Indonesia benar – benar menjadi kebanggaan nasional?
Setiap bangsa pada hakikatnya memerlukan alat
tunggal yang dapat mengkimuniksikan seluruh bangsa. Namun, tidak semua
bangsa berhasil mewujudkan hal tersebut. Ada beberapa bangsa yang berhasil
mengangkat salah satu bahasa daerahnya menjadi bahasa nasionalnya, tetapi ada
beberapa bangsa yang lain yang menggunakan lebih dari satu bahasa sebagai
bahasa nasionalnya. Selain itu, ada juga bangsa yang memiliki hanya satu bahasa
nasional, tetapi bahasa tersebut bukan miliknya.
Bangsa Indonesia termasuk salah satu bangsa yang
beruntung, karena hanya memiliki satu bahasa nasional dan bahasa itu adalah
miliknya. Di samping itu, bahasa nasional bangsa Indonesia mempunyai dasar hukum
secara formal dalam UUD RI. Dengan kenyataan ini, kita seharusnya memiliki rasa
bangga dengan bahasa nasional kita.
b.
Lambang identitas nasional.
Sebagai
lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita junjung disamping bendera dan
lambang Negara kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini, bahasa Indonesia
tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan
lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya
hanya apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian
rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa yang lain.
c.
Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar sosial, budaya, dan bahasa.
Dengan fungsi yang ketiga memungkinkan
masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda
bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib
yang sama. Tidak adanya perbedaan atas berbedanya suku, budaya maupun adat
istiadat. Dengan bermacam-macam bahasa daerah yang digunakan disetiap daerah
tertentu setiap masyarakat akan tetap merasa satu karena adanya bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan.
d.
Alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah.
Dengan fungsi keempat, bahasa Indonesia sering
kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap daerah di Indonesia
memiliki bahasa daerah yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Oleh karena
itu peran bahasa Indonesia sebagai bahasa penghubung guna terjadinya interaksi
antara satu daerah dengan daerah lain.
2.
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara, berfungsi:
a.
Bahasa resmi kenegaraan
Pembuktian
bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaaraan ialah digunakannya
bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 1945.
Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan
kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
b.
Bahasa pengantar di lembaga pendidikan
Bahasa
Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai
dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Hanya saja untuk
kepraktisan, beberapa lembaga pendidikan rendah yang anak didiknya hanya
menguasai bahasa ibunya (bahasa daerah) menggunakan bahasa pengantar bahasa
daerah anak didik yang bersangkutan.
Untuk
memperlancar hal tersebut, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak
hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan
menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Apabila
hal ini dilakukan, sangatlah membantu peningkatan perkembangan bahasa Indonesia
sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Mungkin pada saat
mendatang bahasa Indonesia berkembang sebagai bahasa iptek sejajar dengan
bahasa Inggris.
c.
Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk pembangunan dan
pemerintahan
Bahasa Indonesia
dipakai dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi
kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem
administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan
peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan
cepat dan tepat diterima oleh orang masyarakat.
d.
Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan
dan teknologi
Ragam Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa adalah
variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).
Ragam bahasa dapat
timbul karena adanya kegiatan interaksi
sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan
dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen.
Sarlita, Merry.
2010. “Variasi atau Ragam Bahasa”, (Online), (http://merrysarlita.blogspot.com/2010/10/variasi-atau-ragam-bahasa.html,
diakses 14 September 2012).
l Ragam BI Ã berdasar ….
- Waktu
Ragam Indonesia Lama
Ragam bahasa Indonesia lama
dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah
Pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu .
Bahasa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia. Alasan Bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia :
1) Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca,
2) Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal
tingkatan bahasa,
3) Keikhlasan suku daerah lain ,dan
4) Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan
Ragam
Indonesia Baru
Penggunaan ragam bahasa
Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada 28 oktober 1928
sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan bahasa yang
beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia.
- Media
Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan oleh pemakai bahasa. Dalam
ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam
ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau
tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Ciri-ciri
ragam bahasa lisan :
1) Memerlukan kehadiran orang lain
2) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
3) Terikat ruang dan waktu
4) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara
Ragam bahasa lisan meliputi :
1) Ragam bahasa cakapan
Ragam bahasa yang digunakan saat berbicara dengan teman, berbicara dengan
orang lain yang lebih muda atau berbicara tidak resmi.
2) Ragam bahasa pidato
Ragam bahasa yang digunakan untuk berpidato.
3) Ragam bahasa kuliah
Ragam bahasa yang digunakan saat perkuliahan, misalnya saat mahasiswa
berbicara dengan dosen.
4) Ragam bahasa panggung
Ragam bahasa yang digunakaan saat pentas untuk menghibur orang lain.
Kelebihan :
1) Lebih jelas karena pembicara menggunakan tekanan dan gerak anggota
badan, sehingga pendengar lebih mudah mengerti
2) Pembicara dapat langsung melihat ekspresi pendengar
3) Lebih bebas dalam mengungkapkan sesuatu
Kelemahan :
1) Pembicara sering mengulangi kalimat yang telah diucapkan
2) Pendengar belum tentu mendengar jelas apa yang dikatakan pembicara
3) Tidak semua orang bisa menyampaikan sesuatu dengan baik secara lisan
Contoh : pidato, presentasi
Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa
yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur
dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan)
di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa
tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata
ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan,
dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Ciri-ciri
ragam bahasa tulis :
1) Tidak memerlukan kehadiran orang lain;
2) Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap;
3) Tidak terikat ruang dan waktu;
4) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
Ragam bahasa tulis meliputi :
1) Ragam bahasa teknis
Ragam bahasa yang memperhatikan teknis atau cara penulisan.
2) Ragam bahasa undang-undang
Ragam bahasa menggunakan bahasa yang resmi.
3) Ragam bahasa catatan
Ragam bahasa yang singkat untuk mengingatkan sesuatu.
4) Ragam bahasa surat
Ragam bahasa untuk menyampaikan suatu informasi.
Kelebihan :
1) Informasi yang disajikan dapat dikemas di dalam media cetak
2) Dapat menambah kosa kata
Kelemahan :
1) Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus
mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan
nilai jual.
2) Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti
bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih
sempurna.
Contoh : buku-buku pelajaran, majalah, koran, dll.
Ragam bahasa tulis adalah
bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur
dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan)
di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa
tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata
ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan,
dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Ciri-ciri
ragam bahasa tulis :
1) Tidak memerlukan kehadiran orang lain;
2) Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap;
3) Tidak terikat ruang dan waktu;
4) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
Ragam bahasa tulis meliputi :
1) Ragam bahasa teknis
Ragam bahasa yang memperhatikan teknis atau cara penulisan.
2) Ragam bahasa undang-undang
Ragam bahasa menggunakan bahasa yang resmi.
3) Ragam bahasa catatan
Ragam bahasa yang singkat untuk mengingatkan sesuatu.
4) Ragam bahasa surat
Ragam bahasa untuk menyampaikan suatu informasi.
Kelebihan :
1) Informasi yang disajikan dapat dikemas di dalam media cetak
2) Dapat menambah kosa kata
Kelemahan :
1) Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus
mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan
nilai jual.
2) Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti
bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih
sempurna.
Contoh : buku-buku pelajaran, majalah, koran, dll.
- Situasi
Ragam bahasa resmi
Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
1) Menggunakan unsur gramatikal
secara eksplisit dan konsisten;
2) Menggunakan imbuhan secara
lengkap ;
3) Menggunakan kata ganti resmi ;
4) Menggunakan kata baku ;
5) Menggunakan EYD ;
6) Menghindari unsur kedaerahan .
4.
5.
b. Ragam bahasa tidak resmi
Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi
kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam bahasa tidak resmi ini digunakan
ketika kita berada dalam situasi yang tidak normal .
- Bidang/tema
7.
Ragam bahasa akrab
8.
Penggunaan kalimat-kalimat pendek
merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat
pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti
anggukan kepala , gerakan kaki dan tangan tangan,atau ekspresi wajah.
9.
10.
d. Ragam bahasa konsultasi
11.
Ketika kita mengunjunggi seorang
dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan
berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan,
melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.
Ragam bahasa berdasarkan penutur
a. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah
(logat/dialek)
Luasnya pemakaian
bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda
dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan
Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda.
b. Ragam bahasa berdasarkan
pendidikan penutur
Bahasa Indonesia
yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang
tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa
asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang
tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo,
pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa
seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam
kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
c. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi
juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis
terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan
santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur
atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati
bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika
terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan
digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan
kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula
tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar