DUNIA PGSD

DUNIA PGSD

Jumat, 09 September 2016

Fungsi dan Ragam Bahasa Indonesia



MAKALAH
Fungsi dan Ragam Bahasa Indonesia
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas: Kajian Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
Dosen Pengampu: Nugraheti Sismulyasih Sb, S.Pd, M.Pd


Oleh:



Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Semarang
2012



                                              BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bahasa adalah sebuah simbol atau lambang bunyi yang berfungsi sebagai alat komunikasi antara individu. Masyarakat berinteraksi satu sama lain dan bersosialisasi. Oleh karena itu pentinganya peranan bahsa dalam kehidupan bermasyarkat. Seiring perkembangannya bahasa terus berkembang dan beradaptasi dengan lingkungan dibawah arus perkembangan pemakaian bahasa di era globaliasi. Di lingkup kecil dan keluarga masyarakat kita menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi dan pada lingkup yang luas dan bersifat resmi digunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Seiring dicetuskannya Bahasa Melayu-Riau sebagai Bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 lalu, perkembangan bahasa terus meningkat. Tentunya juga pada perkembangan bahasa Indonesia yang makin berkembang dan beradaptasi, bahasa daerah pun tetap memiliki peranan dan jabatan yang penting dalam pemakaian bahasa sehari-hari. Bahasa daerah tetap di jaga eksistensinya di balik arus permasalahan kebahasaan yang terjadi di Indonesia, menilik pada pemakaian bahasa Indonesia yang terjadi di kalangan masyarakat. Terjadi fenomena-fenomena negatif di tengah masyarakat kita, misalnya banyak orang Indonesia yang dengan bangga memperlihatkan kemahirannnya menggunakan bahasa Inggris walaupun mereka tidak mengusai bahasa Indonesia dengan baik. Tak sedikit pula orang yang malu tidak bisa berbahasa asing, oleh karena itu pentingnya perhatian dari masyarakat untuk tetap mempertahankan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan dan fungsi yang penting. Bahasa Indonesia berdiri sebagai lambang kebanggan dan sebagai lambang identitas dari bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia menunjukan, identitas, latar belakang dan budaya dari bangsa Indonesia.





BAB II
PEMBAHASAN
A.      Fungsi Bahasa Indonesia berdasar Kedudukannya
Kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional juga bahasa Negara. Sebagai bahasa nasional adalah berkaitan dengan peristiwa bersejarah yakni keputusan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berbunyi :
“Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe bertoempah darah satoe,
Tanah Air Indonesia”
“Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa satoe, Bangsa Indonesia”
“Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean,
Bahasa Indonesia”
Sebagai bahasa Negara didasarkan atas UUD 1945, Bab XV, Pasal 36 yang berbunyi “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.”
1.      Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional, berfungsi:
a.         Lambang kebanggaan nasional.
Bahasa Indonesia merupakan lambang kebanggan nasional. Pernyataan ini sebenarnya mungkin harus dibuktikan dengan sikap yang tercermin dalam perilaku setiap warga negara Indonesia. Selama ini, hal tersebut masih menjadi masalah. Permasalahan yang dimaksuda adalah seperti berikut ini:
1)   Mengapa kita harus memiliki rasa bangga memiliki bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional?
2)   Apakah benar di dalam kenyataannya, setiap warga Indonesia menunjukkan rasa bangga terhadap bahasa Indonesia?
3)   Apa saja syarat kebahasaan yang harus ada sehingga bahasa Indonisia dapat dibanggakan?
4)   Sikap yang bagaimanbakah yang mendaasari kebanggaan seseorang terhadap bahasa Indonesia?
5)   Usaha – usaha apakah yang diperlukan agar bahasa Indonesia benar – benar menjadi kebanggaan nasional?
Setiap bangsa pada hakikatnya memerlukan alat tunggal  yang dapat mengkimuniksikan seluruh bangsa. Namun, tidak semua bangsa berhasil mewujudkan hal tersebut. Ada beberapa bangsa yang berhasil mengangkat salah satu bahasa daerahnya menjadi bahasa nasionalnya, tetapi ada beberapa bangsa yang lain yang menggunakan lebih dari satu bahasa sebagai bahasa nasionalnya. Selain itu, ada juga bangsa yang memiliki hanya satu bahasa nasional, tetapi bahasa tersebut bukan miliknya.
Bangsa Indonesia termasuk salah satu bangsa yang beruntung, karena hanya memiliki satu bahasa nasional dan bahasa itu adalah miliknya. Di samping itu, bahasa nasional bangsa Indonesia mempunyai dasar hukum secara formal dalam UUD RI. Dengan kenyataan ini, kita seharusnya memiliki rasa bangga dengan bahasa nasional kita.
b.         Lambang identitas nasional.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita junjung disamping bendera dan lambang Negara kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini, bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa yang lain.
c.              Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar sosial, budaya, dan bahasa.
Dengan fungsi yang ketiga memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Tidak adanya perbedaan atas berbedanya suku, budaya maupun adat istiadat. Dengan bermacam-macam bahasa daerah yang digunakan disetiap daerah tertentu setiap masyarakat akan tetap merasa satu karena adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
d.             Alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah.
Dengan fungsi keempat, bahasa Indonesia sering kita rasakan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Setiap daerah di Indonesia memiliki bahasa daerah yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Oleh karena itu peran bahasa Indonesia sebagai bahasa penghubung guna terjadinya interaksi antara satu daerah dengan daerah lain.
2.      Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara, berfungsi:
a.         Bahasa resmi kenegaraan
Pembuktian bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaaraan ialah digunakannya bahasa Indonesia dalam naskah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia 1945. Mulai saat itu dipakailah bahasa Indonesia dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan.
b.      Bahasa pengantar di lembaga pendidikan
Bahasa Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi. Hanya saja untuk kepraktisan, beberapa lembaga pendidikan rendah yang anak didiknya hanya menguasai bahasa ibunya (bahasa daerah) menggunakan bahasa pengantar bahasa daerah anak didik yang bersangkutan.
Untuk memperlancar hal tersebut, maka materi pelajaran yang berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Hal ini dapat dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa asing atau menyusunnya sendiri. Apabila hal ini dilakukan, sangatlah membantu peningkatan perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Mungkin pada saat mendatang bahasa Indonesia berkembang sebagai bahasa iptek sejajar dengan bahasa Inggris.
c.       Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk pembangunan dan pemerintahan
Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antar badan pemerintah dan penyebarluasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan dengan itu hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutu media komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mutu tersebut agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dan tepat diterima oleh orang masyarakat.
d.      Bahasa resmi dalam pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi
Ragam Bahasa Indonesia
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990).

Ragam bahasa dapat timbul karena adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen.
Sarlita, Merry. 2010. “Variasi atau Ragam Bahasa”, (Online), (http://merrysarlita.blogspot.com/2010/10/variasi-atau-ragam-bahasa.html, diakses 14 September 2012).
l  Ragam BI à berdasar ….
  1. Waktu
Ragam Indonesia Lama
Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia lama masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah yang akhirnya menjadi bahasa Indonesia. Alasan Bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia :
1) Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca,
2) Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa,
3) Keikhlasan suku daerah lain ,dan
4) Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan


Ragam Indonesia Baru
Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan bangsa Indonesia.


  1. Media
Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang diucapkan oleh pemakai bahasa. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

Ciri-ciri ragam bahasa lisan :
1) Memerlukan kehadiran orang lain
2) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap
3) Terikat ruang dan waktu
4) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

Ragam bahasa lisan meliputi :
1) Ragam bahasa cakapan
Ragam bahasa yang digunakan saat berbicara dengan teman, berbicara dengan orang lain yang lebih muda atau berbicara tidak resmi.
2) Ragam bahasa pidato
Ragam bahasa yang digunakan untuk berpidato.
3) Ragam bahasa kuliah
Ragam bahasa yang digunakan saat perkuliahan, misalnya saat mahasiswa berbicara dengan dosen.
4) Ragam bahasa panggung
Ragam bahasa yang digunakaan saat pentas untuk menghibur orang lain.

Kelebihan :
1) Lebih jelas karena pembicara menggunakan tekanan dan gerak anggota badan, sehingga pendengar lebih mudah mengerti
2) Pembicara dapat langsung melihat ekspresi pendengar
3) Lebih bebas dalam mengungkapkan sesuatu

Kelemahan :
1) Pembicara sering mengulangi kalimat yang telah diucapkan
2) Pendengar belum tentu mendengar jelas apa yang dikatakan pembicara
3) Tidak semua orang bisa menyampaikan sesuatu dengan baik secara lisan

Contoh : pidato, presentasi

Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
1) Tidak memerlukan kehadiran orang lain;
2) Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap;
3) Tidak terikat ruang dan waktu;
4) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Ragam bahasa tulis meliputi :
1) Ragam bahasa teknis
Ragam bahasa yang memperhatikan teknis atau cara penulisan.
2) Ragam bahasa undang-undang
Ragam bahasa menggunakan bahasa yang resmi.
3) Ragam bahasa catatan
Ragam bahasa yang singkat untuk mengingatkan sesuatu.
4) Ragam bahasa surat
Ragam bahasa untuk menyampaikan suatu informasi.

Kelebihan :
1) Informasi yang disajikan dapat dikemas di dalam media cetak
2) Dapat menambah kosa kata

Kelemahan :
1) Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
2) Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.

Contoh : buku-buku pelajaran, majalah, koran, dll.
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis :
1) Tidak memerlukan kehadiran orang lain;
2) Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap;
3) Tidak terikat ruang dan waktu;
4) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Ragam bahasa tulis meliputi :
1) Ragam bahasa teknis
Ragam bahasa yang memperhatikan teknis atau cara penulisan.
2) Ragam bahasa undang-undang
Ragam bahasa menggunakan bahasa yang resmi.
3) Ragam bahasa catatan
Ragam bahasa yang singkat untuk mengingatkan sesuatu.
4) Ragam bahasa surat
Ragam bahasa untuk menyampaikan suatu informasi.

Kelebihan :
1) Informasi yang disajikan dapat dikemas di dalam media cetak
2) Dapat menambah kosa kata

Kelemahan :
1) Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
2) Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.

Contoh : buku-buku pelajaran, majalah, koran, dll.

  1. Situasi
Ragam bahasa resmi
Ciri-ciri ragam bahasa resmi :
1) Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;
2) Menggunakan imbuhan secara lengkap ;
3) Menggunakan kata ganti resmi ;
4) Menggunakan kata baku ;
5) Menggunakan EYD ;
6) Menghindari unsur kedaerahan .
4.       
5.      b. Ragam bahasa tidak resmi
Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada dalam situasi yang tidak normal .

  1. Bidang/tema
7.      Ragam bahasa akrab
8.      Penggunaan kalimat-kalimat pendek merupakan ciri ragam bahasa akrab. Kalimat-kalimat pendek ini menjadi bermakna karena didukung oleh bahasa nonverbal seperti anggukan kepala , gerakan kaki dan tangan tangan,atau ekspresi wajah.
9.       
10.  d. Ragam bahasa konsultasi
11.  Ketika kita mengunjunggi seorang dokter, ragam bahasa yang kita gunakan adalah ragam bahasa resmi. Namun, dengan berjalannya waktu terjadi alih kode. Bukan bahasa resmi yang digunakan, melainkan bahasa santai. Itulah ragam bahasa konsultasi.

Ragam bahasa berdasarkan penutur
a. Ragam bahasa berdasarkan daerah disebut ragam daerah (logat/dialek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda.

b. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

c. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara (jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan. Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.


                                                          http://tunas63.wordpress.com/2008/10/26/sumpah-pemuda-bahasa-negara-dan-bahasa-nasional/


                                                      http://suhailykamil.wordpress.com/2011/10/06/peran-dan-fungsi-bahasa-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar