BAB
1
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Pengajaran sastra di Sekolah Dasar (SD), diarahkan terutama pada proses pemberian pengalaman
bersastra.Karya sastra anak merupakan bentuk karya sastra yang ditulis untuk
konsumsi anak-anak. Sebagaimana karya sastra pada umumnya, bacaan sastra anak
merupakan hasil kreasi imajinatif yang mampu menggambarkan dunia fantasi, menghadirkan pemahaman dan pengalaman tertentu.
Padazaman yang semakinmajuini, banyakanak yang mulaihilangbudayamembacanya,terutamamembacasastrauntukusiaanak.Anak-anakjustrulebihtertarikpadasastradewasa,
salahsatunya novel remajayang tidaksesuai
dengan tingkat perkembangan emosional dan intelektual anak.Buku anak-anak biasanya mencerminkan masalah-masalah
masa kini. Hal-hal yang dibaca oleh anak dalam koran, yang ditontonnya dilayar
televisi dan di bioskop, cenderung pada masalah masa kini. Bahkan yang
dialaminya di rumahpun adalah situasi masa kini. Oleh karena itu, perlu adanya
pengenalan kembali karya-karya sastra kepada anak.
1.2. RumusanMasalah
1.2.1. Apa
yang dimaksud dengan sastra
anak?
1.2.2. Bagaimana tingkatan dan manfaat sastra anak?
1.2.3. Apaciri dan syarat sastra
anak?
1.2.4. Apa saja jenis dan ragam sastra
anak?
1.3. Tujuan
1.3.1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan
sastra anak.
1.3.2. Mengatuhi tingkatan
dan manfaat sastra anak.
1.3.3. Mengetahui ciri dan syarat sastra anak.
1.3.4. Mengetahui jenis
dan ragam
sastra anak.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sastra Anak
Sastra anak merupakan karya
yang dari segi bahasa memiliki nilai estetis dan dari segi isi mengandung
nilai-nilai yang dapat memperkaya pengalaman ruhani bagi kalangan anak-anak.
Isinya lebih sederhanadan kompleks. Kesederhanaan itu ditandai oleh kalimatnya
yang tidak berbelit, sehinggalebih komunikatif. Di samping itu, pengalihan pola
pikir orang dewasa kepada dunia anak-anak, dan keberadaan jiwa serta sifat anak-anak
menjadi syarat cerita yang digemari oleh anak. Dengan kata lain, sastra anak harus berbicara
tentang kehidupan anak dengan segala aspek yang berada dan memengaruhi mereka.
Kompleksitas sastra anak ditandai oleh strukturnya
yang mudah dimengerti tentang peristiwa yang diceritakan. Dengan demikian,
organisasi sastra anak harus ditopang sejumlah pilar yang menjadi landasan
terbinanya sebuah bangunan cerita. Sebuah karya akan menjadi menarik jika semua
elemen kisah dibina secara seimbang di dalam struktur yang isi-mengisi,
sehingga tidak ada bagian yang terasa kurang atau terasa berlebihan.
Sastra mengandung eksplorasi mengenai kebenaran
kemanusiaan. Sastra juga menawarkan berbagai bentuk kisah yang merangsang
pembaca untuk berbuat sesuatu. Apalagi pembacanya adalah anak-anak yang
fantasinya baru berkembang dan menerima segala macam cerita terlepas dari
cerita itu masuk akal atau tidak. Sebagai karya sastra tentulah berusaha
menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan, mempertahankan, dan menyebarluaskannya termasuk kepada
anak-anak.
Sastra anakberbentuk kreasi imajinatif dengan
paparan bahasa tertentu yang menggambarkan dunia fantasi, menghadirkan
pemahaman dan pengalaman tertentu, serta mengandung nilai estetika tertentu
yang bisa dibuat oleh orang dewasa ataupun anak-anak.Sastra anak hanya bersifat
imajinasi semata, bukan berdasarkan pada fakta. Unsur imajinasi ini sangat
menonjol dalam sastra anak. Sastra anak bertumpu dan bermula pada penyajian
nilai dan imbauan tertentu yang dianggap sebagai pedoman tingkah laku dalam
kehidupan mereka.
2.2.
Tingkatan dan Manfaat Sastra Anak
P. Suparman ( Tarigan, 2000) membagi tingkatan
apresiasi sastra menjadi lima tingkatan, yaitu:
a. tingkat
penikmatan,
b. tingkat
penghargaan,
c. tingkat
pemahaman,
d. tingkat
penghayatan,
e. tingkat
implikasi.
Sebagai sebuah karya, sastra anak-anak menjanjikan
sesuatu bagi pembacanya yaitu nilai yang terkandung di dalamnya. Pendidikan dalam sastra anak
memuat amanat tentang moral, pembentukan kepribadian anak, mengembangkan
imajinasi dan kreativitas, serta memberi pengetahuan keterampilan praktis bagi
anak.Oleh karena itu, kedudukan sastra anak menjadi penting bagi perkembangan
anak.Penggunaan bahasa yang imajinatif dapat menghasilkan responsi-responsi
intelektual dan emosional dimana anak akan merasakan dan menghayati peran tokoh
dan konflik yang ditimbulkannya, juga membantu mereka menghayati keindahan,
keajaiban, kelucuan, kesedihan dan ketidakadilan. Anak-anak akan merasakan
bagaimana memikul penderitaan dan mengambil resiko, juga akan ditantang untuk
memimpikan berbagai mimpi serta merenungkan dan mengemukakan berbagai masalah
mengenai dirinya sendiri, orang lain dan dunia sekitarnya.
Pengalaman bersastra di atas akan diperoleh anak
dari manfaat yang dikandung sebuah karya sastra lewat unsur intrinsik di
dalamnya,
yakni:
a.
memberi kesenangan, kegembiraan, dan
kenikmatan bagi anak-anak,
b.
mengembangkan imajinasi anak dan
membantu mereka mempertimbangkan dan memikirkan alam, kehidupan, pengalaman atau
gagasan dengan berbagai cara,
c.
memberikan
pengalaman baru yang seolah dirasakan dan dialaminya sendiri,
d.
mengembangkan
wawasan kehidupan anak menjadi perilaku kemanusiaan,
e.
menyajikan dan memperkenalkan anak
terhadap pengalaman universal,
f.
meneruskan warisan sastra.
Selain nilai instrinsik di atas, sastra anak juga
bernilai ekstrinsik yang bermanfaat untuk perkembangan anak terutama dalam hal:
a.
perkembangan bahasa,
b.
perkembangan kognitif,
c.
perkembangan kepribadian,
d.
perkembangan sosial.
Sastra yang terwujud
untuk anak-anak selain ditujukan untuk mengembangkan imajinasi dan fantasi yang akan mengarahkan anak
pada pemunculan daya kreativitas, juga bertujuan mengarahkan anak
pada pemahaman yang baik tentang alam dan lingkungan serta pengenalan pada
perasaan dan pikiran tentang diri sendiri maupun orang lain.
2.3. Ciri dan Syarat Sastra Anak
2.3.1.Cerita anak
Cerita yang diberikan
kepada anak sebagai bahan belajar di Sekolah Dasar hendaknya memiliki ciri
sebagai berikut:
a) mengandung tema yang mendidik,
b) alurnya lurus dan tidak
berbelit-belit,
c) menggunakan setting yang ada di
sekitar atau ada di dunia anak,
d) tokoh dan penokohan mengandung
peneladanan yang baik,
e)gaya
bahasanya mudah dipahami tapi mampu mengembangkan bahasa anak,
f) sudut pandang orang yang tepat,
g) imajinasi masih dalam jangkauan
anak.
2.3.2. Puisi Anak
Sedangkan untuk puisi yang diberikan kepada anak
sebagai bahan belajar di Sekolah Dasar hendaknya memiliki ciri sebagai berikut:
a)pemilihan kata yang sesuai dengan
pemahaman bahasa usia anak,
b)
mengandung tema yang menyentuh,
c) ritme yang meriangkan anak,
d) tidak terlalu panjang,
e) ada rima dan bunyi yang serasi dan
indah,
f)
isinya merupakan pengalaman dari dunia anak, sehingga mampu menambah wawasan
pikiran anak.
2.4. Jenis
Sastra
Anak
2.4.1.Puisi
Puisi merupakan karya sastra yang mendayakan unsur bahasa
untuk mencapai efek keindahan. Bahasa puisi tentulah singkat dan padat, dengan
sedikit kata, tetapi dapat mendialogkan sesuatu yang lebih banyak. Keterjalinan
secara harmonis diantara berbagai unsur kebahasaan tersebut merupakan cara
memperoleh keindahan dalam berpuisi. Untuk puisi anak, kesederhanaan bahasa
haruslah tetap menjadi perharian tersendiri dan kadang-kadang keindahan puisi
justru terletak pada kesederhanaannya.
2.4.2. Realisme
Karakteristik umum cerita realisme adalah narasi
fiksional yang menampilkantokoh dengan karakter yang menarik yang dikemas dalam
latar tempat dan waktu yangdimungkinkan. Ceritamempresentasikan berbagai
peristiwa, aksi, dan interaksi, yang seolah-olah memang benar,
danpenyelesaiannyapunmasuk akal dan dapat dipercaya. Realisme dibagi menjadi
beberapa sub.
a)
Cerita Realistik
Cerita realistik
(realistic stories) biasanya
bercerita tentang masalah-masalah sosialdengan menampilkan tokoh
utamaprotagonis sebagai pelaku cerita. Untuk cerita anak, cerita lebih banyak
diselesaikan, tetapi harus tetap mempertahankanlogika cerita. Cerita realistik
dapat membawa pembaca anak untuk lebih memahami
dirisendiri dan orang lain lewat pengembangan cerita, tokoh, dan konflik yang
dapatdipercaya.
b)
Realisme
Binatang
Cerita realisme
binatang (animal realism) adalah
cerita tentang binatang yang bersifatnonfiksi. Dalam hal ini fabel berbedadengan
cerita realisme binatang karena seringkali fabel mengandung
personifikasibinatang yang memiliki konflik layaknya seperti
manusia.Misalnya,cerita tentang penjelajahan dan penemuan kebiasaan hidup yang
berhubungan tentangkehidupan binatang sesungguhnya.
c)
Realisme
Historis
Cerita realisme
historis (historical realism) mengisahkan
peristiwa yang terjadi pada masalampau. Hal itu menentukan latar yang juga
harus ber-setting pada masa lampau
lengkapdengan konsekuensi faktual-logisnya, misalnya Perang Diponegoro.
d)
Realisme
Olahraga
Realisme
Olahraga (sport stories) adalah
cerita tentang berbagai hal yang berkaitandengan dunia olahraga. Jika dikemas
dengancara-cara menarik, realisme olahraga tidak kalah menarik dibandingkan
dengan cerita yang lain. Tidak sedikit anak yang mengidolakan tokoh-tokoh olahraga.
2.4.3. Fantasi
Fantasi dapat dipahami sebagai cerita yang
menawarkan sesuatu yang sulitditerima. Cerita fantasi dikembangkan lewat
imajinasi yang lazim dan dapat diterima, sehingga sebagai sebuah cerita dapat
diterima oleh pembaca.Fantasi berbeda dengan cerita rakyat karena ceriita
rakyat tidak pernah dikenali siapapenulisnya. Jenis sastra anak yang menjadi
sub fantasi adalah sebagai berikut.
a) Cerita
Fantasi
Cerita fantasi (fantasi stories) dapat dipahami sebagai
cerita yang menampilkantokoh, alur, atau tema yang derajat kebenarannya
diragukan, baik menyangkut(hampir) seluruh maupun sebagian cerita. Cerita
Fantasisebenarnya jugamenampilkan berbagai peristiwa dan aksi yang realistik
sebagaimanahalnyadalamcerita relaistik, tetapi di dalamnya juga terdapat
sesuatu yang sulit diterima.Demikian juga berbagai cerita binatang yang dapat
berbicara dan berperilaku sepertimanusia, cerita yang berupa personifikasi
manusia, juga dikategorikan dalam ceritafantasi.
b) Cerita
Fantasi Tinggi
Cerita fantasi
tinggi sangat terasa konflik cerita yang berupa sisi baik dan sisi jahatnya.
Tokoh yang dimunculkan sangat menarik dan meyakinkan pembaca. Settingyang
digunakan luas dan bervariasi namun sering asing dan berbeda dengankehidupan
kita karena berangkat dari imajinasi seseorang.
c) Fiksi
Sains
Fiksi
sainsadalah diksi spekulatif yang pengarangnya mengambil postulat dari dunia
nyatasebagaimana yang kita ketahui dan mengaitkan fakta dengan hukum alam. Sebagaibagian
dari cerita fantasi, fiksi sains
kadang-kadang
tidak mudah dibedakan apakah iamurni fantasi atau sains.
2.4.4. Sastra Tradisional
Istilah “tradisional” dalam kesastraan menunjukkkan
bahwa bentuk ituberasaldari ceritayang telah mentradisi, tidak diketahui kapan
mulainya dan siapa penciptanyadan dikisahkan secara turun-temurun melalui lisan.
a) Fabel
Fabel adalah cerita binatang yang dimaksudkan
sebagai personifikasi karaktermanusia. Tokoh cerita dalam fabel adalah binatang-binatang yang dapat berperanlayaknya
manusia. Cerita fabel secara umum tidak panjang, di dalamnya terdapatpesan
moral yang secara nyata disampaikan di akhir cerita. Pemilihan tokoh
binatangdalam fabel dimksudkan agar pesan moral yang diasampaikan menjadi lebih
konkretdisamping pembaca tidak merasa digurui. Setting pada fabel sendiri pada
umumnyamengacu pada masa lampau.
b) Dongeng
Rakyat
Dongeng rakyat merupakan karya sastrayangdiceritakan
secara lisan dan turun-temurun.
Dongeng memuat kandungan moralyang sangat terlihat jelas sisi baik dan
buruknya. Tokoh dalam dongeng bisa sesamamanusia ataupun divariasi dengan
makhluk lain seperti binatang dan makhluk halus.Alur cerita dongeng biasanya
progresif untuk lebih mudah memahami jalan ceritanya.Penutup dongeng berupa
nada sentimental yakni kata yang biasanya “Akhirnyamereka hidup bahagia“.
c) Mitos
Mitos merupakan cerita masa lampau yang berhubungan
dengan dewa-dewa maupunkehidupan supernatural yang lain. Mitos biasanya menampilkan cerita tentang
kepahlawanan, asla-usul alam, manusia atau bangsa yang dipahami memiliki
kekuatan suci. Mitos-mitos
yang berkembang di Indonesia sebagai contoh adalah cerita tentangDewi Sri, Nyai
Rara Kidul, dll.
d) Legenda
Ciri
khas legenda adalah terdapat kaitan dengan kebenaran sejarah dan
kurangberkaitan dengan masalah supranatural.Kebenaran legenda dipertanyakan
atau tidak bisa dipertanggungjawabkan. Legenda menampilkan tokoh-tokoh
yangmenampilkan aksi yang sangat mengesankan. Contoh dari legenda misalkan
RaraJonggrang, Sang Kuriang, dsb.
e) Epos
Epos merupakan sebuah cerita panjang yang berbentuk
syair (puisi) denganpengarangnya yang tidak pernah diketahui. Epos menceritakan
kisah kepahlawananseorang tokoh hero.
Cerita epos sarat dengan ajaran moral karena aksi-aksi tokohyang hebat, dan
berani layaknya sebagai pahlawan yang ideal baik fisik maupunmoral. Cerita
Panji, Mahabarata, Ramayana contoh cerita epos.
2.4.5. Drama
Drama
merupakan karangan prosa atau puisi berupa dialog dan keterangan laku untuk
dipertunjukkan di atas pentas. Drama merupakan karya sastra yang dipakai
sebagai medium pengungkapan gagasan atau perasaan melalui serangkaian dialog
antar pelaku dan adegan, yang tujuan utamanya bukan untuk dibacakan secara
estetis, melainkan untuk dipertunjukkan.
2.4.6. Nonfiksi
Bacaan nonfiksi ditulis secara artistik sehingga
jika dibaca oleh anak, mereka akan memperoleh pemahaman dan sekaligus
kesenangan. Buku nonfiksi yang ditujukan pada anak memiliki keistimewaan
tersendiri dimanaterdapat sejumlah buku bacaan nonfiksi yang ditulis dengan
kadar artistik yang tinggi,dengan memperhatikan pencapaian efekestetika lewat
pemilihan unsur-unsur gaya secaratepat dan tetap sesuai dengan bahasa anak.
Buku nonfiksi dikelompokan menjadi dua sub.
a) Buku
informasi
Buku informasi memuat informasi, fakta, konsep,
hubungan antar fakta dan konsepdan lain-lain yang mampu menstimulan
keingintahuan anak atau pembaca. Dari aspek bahasa buku nonfiksi tetap
memperhatikan bahas figurati, diksi, citraan dan gaya yangdihadirkan. Dan yang
cocok untuk anak tentu saja buku dengan tema yang sederhana.
b)
Biografi
Biografi adalah buku yang berisi riwayathidup
seseorang , tentu saja tidak senua aspek kehidupan dan peristiwa
dikisahkan,melainkan dibatasi pada hal-hal tertentu yang dipandang perlundan
menarik untukdiketahui oranglain. Selain untuk menguraikan kisah hidup
seseorang, biografi
juga berfungsi untuk mengurai pandangan
sikap dari tokoh yang ditulis.
BAB
III
PENUTUP
3.1.Simpulan
Sastra
anakberbentuk
kreasi imajinatif dengan paparan bahasa tertentu yang menggambarkan dunia fantasi, menghadirkan
pemahaman dan pengalaman tertentu, dan mengandung nilai estetika tertentu yang bisa dibuat
oleh orang dewasa ataupun anak-anak.
Sastra
anak memuat amanat tentang moral, pembentukan kepribadian anak, mengembangkan
imajinasi dan kreativitas, serta memberi pengetahuan keterampilan praktis bagi
anak. Fungsi hiburan dalam sastra anak dapat membuat anak merasa bahagia atau
senang membaca, senang dan gembira mendengarkan cerita ketika dibacakan atau
dideklamasikan, dan mendapatkan kenikmatan atau kepuasan batin, sehingga
menuntun kecerdasan emosinya.
Jadi,sastra anak perlu dikenalkan kepada anak sejak dini.Anak yang terbiasa
dengan
sastra, iaakan
memiliki
perkembangan
cara
berpikir yang lebih
imajinatif.
Dengan
imajinatif yang tinggi, anak juga akan lebih mudah dalam memahami sesuatu yang
ada di sekitarnya, bahkan hal baru yang mereka temui.
3.2 Saran
Sastra
anak
merupakan
salah
satu
pembelajaran yang penting
bagi
anak, karena
sastra
anak
dapat
membentuk
kepribadian
anak
dan
mengembangkan
imajinasi
dan
kreativitas.
Oleh
karena
itu, anak
harus
lebih
banyak
diperkenalkan
dengan
karya-karya
sastra yang sesuai
dengan
perkembangannya.
Tidakhanya
guru, tetapi orang tua juga berperan penting dalam mengenalkan karya sastra kepada
anaknya, yang biasa dimulai dari hal kecil, seperti membacakan dongeng sebelum tidur,
menyediakan buku-buku bacaan anak di rumah, membiasakan anak untuk membaca, dan
sebagainya.
DAFTAR
PUSTAKA
Faisal,
M. 2009. Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS.
Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.
Harahap, Mula.2007. SastraAnak-anak.http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/
JUR_PEND_BHS_DAN_SASTRA_INDONESIA/KHOLID_ABDULLAH_HARRAS/Bahan2_Kuliah/Makalah/Sastra.Anak-anak.pdf
K., SabartiAkhadiahM.,
dkk.1992.Bahasa Indonesia 2.
Jakarta:
DepartemenPendidikandanKebudayaanDirektoratJenderalPendidikan
Tinggi.
Resmini,Novi.Tanpa Tahun.Sastra Anak dan
Pengajarannya. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR_PEND_BHS_DAN_SASTRA_INDONESIA/NOVI_RESMINI/SASTRA_ANAK_DAN_PENGAJARANNYA.
Pdf.
Rofi’uddin, Ahmad
danDarmiyatiZuhdi.1999.PendidkanBahasadanSastra
Indonesia di KelasTinggi. Jakarta: DepartemenPendidikandanKebudayaan
DirektoratJenderalPendidikanTinggi.
Zuchdi,DarmiyatidanBudiasih.1996/1997.PendidkanBahasadanSastra
Indonesia di KelasRendah. Jakarta: DepartemenPendidikandanKebudayaan
DirektoratJenderalPendidikanTinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar