DUNIA PGSD

DUNIA PGSD

Jumat, 09 September 2016

Sastra Anak



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.  LatarBelakang
Pengajaran sastra di Sekolah Dasar (SD), diarahkan terutama pada proses pemberian pengalaman bersastra.Karya sastra anak merupakan bentuk karya sastra yang ditulis untuk konsumsi anak-anak. Sebagaimana karya sastra pada umumnya, bacaan sastra anak merupakan hasil kreasi imajinatif yang mampu menggambarkan dunia fantasi, menghadirkan pemahaman dan pengalaman tertentu.
Padazaman yang semakinmajuini, banyakanak yang mulaihilangbudayamembacanya,terutamamembacasastrauntukusiaanak.Anak-anakjustrulebihtertarikpadasastradewasa, salahsatunya novel remajayang tidaksesuai dengan tingkat perkembangan emosional dan intelektual anak.Buku anak-anak biasanya mencerminkan masalah-masalah masa kini. Hal-hal yang dibaca oleh anak dalam koran, yang ditontonnya dilayar televisi dan di bioskop, cenderung pada masalah masa kini. Bahkan yang dialaminya di rumahpun adalah situasi masa kini. Oleh karena itu, perlu adanya pengenalan kembali karya-karya sastra kepada anak.

1.2.  RumusanMasalah
1.2.1.      Apa yang dimaksud dengan sastra anak?
1.2.2.      Bagaimana tingkatan dan manfaat sastra anak?
1.2.3.      Apaciri dan syarat sastra anak?
1.2.4.      Apa saja jenis dan ragam sastra anak?

1.3.  Tujuan
1.3.1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan sastra anak.
1.3.2.      Mengatuhi tingkatan dan  manfaat sastra anak.
1.3.3.      Mengetahui ciri dan syarat sastra anak.
1.3.4.      Mengetahui jenis dan ragam sastra anak.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Sastra Anak
Sastra anak merupakan karya yang dari segi bahasa memiliki nilai estetis dan dari segi isi mengandung nilai-nilai yang dapat memperkaya pengalaman ruhani bagi kalangan anak-anak. Isinya lebih sederhanadan kompleks. Kesederhanaan itu ditandai oleh kalimatnya yang tidak berbelit, sehinggalebih komunikatif. Di samping itu, pengalihan pola pikir orang dewasa kepada dunia anak-anak, dan keberadaan jiwa serta sifat anak-anak menjadi syarat cerita yang digemari oleh anak. Dengan kata lain, sastra anak harus berbicara tentang kehidupan anak dengan segala aspek yang berada dan memengaruhi mereka.
Kompleksitas sastra anak ditandai oleh strukturnya yang mudah dimengerti tentang peristiwa yang diceritakan. Dengan demikian, organisasi sastra anak harus ditopang sejumlah pilar yang menjadi landasan terbinanya sebuah bangunan cerita. Sebuah karya akan menjadi menarik jika semua elemen kisah dibina secara seimbang di dalam struktur yang isi-mengisi, sehingga tidak ada bagian yang terasa kurang atau terasa berlebihan. 
Sastra mengandung eksplorasi mengenai kebenaran kemanusiaan. Sastra juga menawarkan berbagai bentuk kisah yang merangsang pembaca untuk berbuat sesuatu. Apalagi pembacanya adalah anak-anak yang fantasinya baru berkembang dan menerima segala macam cerita terlepas dari cerita itu masuk akal atau tidak. Sebagai karya sastra tentulah berusaha menyampaikan nilai-nilai kemanusiaan, mempertahankan, dan menyebarluaskannya termasuk kepada anak-anak.
Sastra anakberbentuk kreasi imajinatif dengan paparan bahasa tertentu yang menggambarkan dunia fantasi, menghadirkan pemahaman dan pengalaman tertentu, serta mengandung nilai estetika tertentu yang bisa dibuat oleh orang dewasa ataupun anak-anak.Sastra anak hanya bersifat imajinasi semata, bukan berdasarkan pada fakta. Unsur imajinasi ini sangat menonjol dalam sastra anak. Sastra anak bertumpu dan bermula pada penyajian nilai dan imbauan tertentu yang dianggap sebagai pedoman tingkah laku dalam kehidupan mereka.

2.2. Tingkatan dan  Manfaat Sastra Anak
P. Suparman ( Tarigan, 2000) membagi tingkatan apresiasi sastra menjadi lima tingkatan, yaitu:
a.    tingkat penikmatan,
b.    tingkat penghargaan,
c.    tingkat pemahaman,
d.   tingkat penghayatan,
e.    tingkat implikasi.
Sebagai sebuah karya, sastra anak-anak menjanjikan sesuatu bagi pembacanya yaitu nilai yang terkandung di dalamnya. Pendidikan dalam sastra anak memuat amanat tentang moral, pembentukan kepribadian anak, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta memberi pengetahuan keterampilan praktis bagi anak.Oleh karena itu, kedudukan sastra anak menjadi penting bagi perkembangan anak.Penggunaan bahasa yang imajinatif dapat menghasilkan responsi-responsi intelektual dan emosional dimana anak akan merasakan dan menghayati peran tokoh dan konflik yang ditimbulkannya, juga membantu mereka menghayati keindahan, keajaiban, kelucuan, kesedihan dan ketidakadilan. Anak-anak akan merasakan bagaimana memikul penderitaan dan mengambil resiko, juga akan ditantang untuk memimpikan berbagai mimpi serta merenungkan dan mengemukakan berbagai masalah mengenai dirinya sendiri, orang lain dan dunia sekitarnya.
Pengalaman bersastra di atas akan diperoleh anak dari manfaat yang dikandung sebuah karya sastra lewat unsur intrinsik di dalamnya, yakni:
a.         memberi kesenangan, kegembiraan, dan kenikmatan bagi anak-anak,
b.        mengembangkan imajinasi anak dan membantu mereka mempertimbangkan dan memikirkan alam, kehidupan, pengalaman atau gagasan dengan berbagai cara,
c.          memberikan pengalaman baru yang seolah dirasakan dan dialaminya sendiri,
d.         mengembangkan wawasan kehidupan anak menjadi perilaku kemanusiaan,
e.         menyajikan dan memperkenalkan anak terhadap pengalaman universal,
f.         meneruskan warisan sastra.
Selain nilai instrinsik di atas, sastra anak juga bernilai ekstrinsik yang bermanfaat untuk perkembangan anak terutama dalam hal:
a.         perkembangan bahasa,
b.        perkembangan kognitif,
c.         perkembangan kepribadian,
d.        perkembangan sosial.
Sastra yang terwujud untuk anak-anak selain ditujukan untuk mengembangkan imajinasi dan fantasi yang akan mengarahkan anak pada pemunculan daya kreativitas, juga bertujuan mengarahkan anak pada pemahaman yang baik tentang alam dan lingkungan serta pengenalan pada perasaan dan pikiran tentang diri sendiri maupun orang lain.

2.3. Ciri dan Syarat Sastra Anak
2.3.1.Cerita anak
Cerita yang diberikan kepada anak sebagai bahan belajar di Sekolah Dasar hendaknya memiliki ciri sebagai berikut:
a) mengandung tema yang mendidik,
b) alurnya lurus dan tidak berbelit-belit,
c) menggunakan setting yang ada di sekitar atau ada di dunia anak,
d) tokoh dan penokohan mengandung peneladanan yang baik,
e)gaya bahasanya mudah dipahami tapi mampu mengembangkan bahasa anak,
f) sudut pandang orang yang tepat,
g) imajinasi masih dalam jangkauan anak.

2.3.2. Puisi Anak
Sedangkan untuk puisi yang diberikan kepada anak sebagai bahan belajar di Sekolah Dasar hendaknya memiliki ciri sebagai berikut:
a)pemilihan kata yang sesuai dengan pemahaman bahasa usia anak,
b) mengandung tema yang menyentuh,
c) ritme yang meriangkan anak,
d) tidak terlalu panjang,
e) ada rima dan bunyi yang serasi dan indah,
f) isinya merupakan pengalaman dari dunia anak, sehingga mampu menambah wawasan pikiran anak.

2.4. Jenis Sastra Anak
2.4.1.Puisi
Puisi merupakan karya sastra yang mendayakan unsur bahasa untuk mencapai efek keindahan. Bahasa puisi tentulah singkat dan padat, dengan sedikit kata, tetapi dapat mendialogkan sesuatu yang lebih banyak. Keterjalinan secara harmonis diantara berbagai unsur kebahasaan tersebut merupakan cara memperoleh keindahan dalam berpuisi. Untuk puisi anak, kesederhanaan bahasa haruslah tetap menjadi perharian tersendiri dan kadang-kadang keindahan puisi justru terletak pada kesederhanaannya.
2.4.2. Realisme
Karakteristik umum cerita realisme adalah narasi fiksional yang menampilkantokoh dengan karakter yang menarik yang dikemas dalam latar tempat dan waktu yangdimungkinkan. Ceritamempresentasikan berbagai peristiwa, aksi, dan interaksi, yang seolah-olah memang benar, danpenyelesaiannyapunmasuk akal dan dapat dipercaya. Realisme dibagi menjadi beberapa sub.



a)         Cerita Realistik
Cerita realistik (realistic stories) biasanya bercerita tentang masalah-masalah sosialdengan menampilkan tokoh utamaprotagonis sebagai pelaku cerita. Untuk cerita anak, cerita lebih banyak diselesaikan, tetapi harus tetap mempertahankanlogika cerita. Cerita realistik dapat membawa pembaca anak untuk lebih memahami dirisendiri dan orang lain lewat pengembangan cerita, tokoh, dan konflik yang dapatdipercaya.
b)         Realisme Binatang
Cerita realisme binatang (animal realism) adalah cerita tentang binatang yang bersifatnonfiksi. Dalam hal ini fabel berbedadengan cerita realisme binatang karena seringkali fabel mengandung personifikasibinatang yang memiliki konflik layaknya seperti manusia.Misalnya,cerita tentang penjelajahan dan penemuan kebiasaan hidup yang berhubungan tentangkehidupan binatang sesungguhnya.
c)         Realisme Historis
Cerita realisme historis (historical realism) mengisahkan peristiwa yang terjadi pada masalampau. Hal itu menentukan latar yang juga harus ber-setting pada masa lampau lengkapdengan konsekuensi faktual-logisnya, misalnya Perang Diponegoro.
d)        Realisme Olahraga
Realisme Olahraga (sport stories) adalah cerita tentang berbagai hal yang berkaitandengan dunia olahraga. Jika dikemas dengancara-cara menarik, realisme olahraga tidak kalah menarik dibandingkan dengan cerita yang lain. Tidak sedikit anak yang mengidolakan tokoh-tokoh olahraga.




2.4.3.  Fantasi
Fantasi dapat dipahami sebagai cerita yang menawarkan sesuatu yang sulitditerima. Cerita fantasi dikembangkan lewat imajinasi yang lazim dan dapat diterima, sehingga sebagai sebuah cerita dapat diterima oleh pembaca.Fantasi berbeda dengan cerita rakyat karena ceriita rakyat tidak pernah dikenali siapapenulisnya. Jenis sastra anak yang menjadi sub fantasi adalah sebagai berikut.
a)    Cerita Fantasi
Cerita fantasi (fantasi stories) dapat dipahami sebagai cerita yang menampilkantokoh, alur, atau tema yang derajat kebenarannya diragukan, baik menyangkut(hampir) seluruh maupun sebagian cerita. Cerita Fantasisebenarnya jugamenampilkan berbagai peristiwa dan aksi yang realistik sebagaimanahalnyadalamcerita relaistik, tetapi di dalamnya juga terdapat sesuatu yang sulit diterima.Demikian juga berbagai cerita binatang yang dapat berbicara dan berperilaku sepertimanusia, cerita yang berupa personifikasi manusia, juga dikategorikan dalam ceritafantasi.
b)   Cerita Fantasi Tinggi
Cerita fantasi tinggi sangat terasa konflik cerita yang berupa sisi baik dan sisi jahatnya. Tokoh yang dimunculkan sangat menarik dan meyakinkan pembaca. Settingyang digunakan luas dan bervariasi namun sering asing dan berbeda dengankehidupan kita karena berangkat dari imajinasi seseorang.
c)    Fiksi Sains
Fiksi sainsadalah diksi spekulatif yang pengarangnya mengambil postulat dari dunia nyatasebagaimana yang kita ketahui dan mengaitkan fakta dengan hukum alam. Sebagaibagian dari cerita fantasi, fiksi sains kadang-kadang tidak mudah dibedakan apakah iamurni fantasi atau sains.

2.4.4. Sastra Tradisional
Istilah “tradisional” dalam kesastraan menunjukkkan bahwa bentuk ituberasaldari ceritayang telah mentradisi, tidak diketahui kapan mulainya dan siapa penciptanyadan dikisahkan secara turun-temurun melalui lisan.
a)      Fabel
Fabel adalah cerita binatang yang dimaksudkan sebagai personifikasi karaktermanusia. Tokoh cerita dalam fabel adalah binatang-binatang yang dapat berperanlayaknya manusia. Cerita fabel secara umum tidak panjang, di dalamnya terdapatpesan moral yang secara nyata disampaikan di akhir cerita. Pemilihan tokoh binatangdalam fabel dimksudkan agar pesan moral yang diasampaikan menjadi lebih konkretdisamping pembaca tidak merasa digurui. Setting pada fabel sendiri pada umumnyamengacu pada masa lampau.
b)      Dongeng Rakyat
Dongeng rakyat merupakan karya sastrayangdiceritakan secara lisan dan turun-temurun. Dongeng memuat kandungan moralyang sangat terlihat jelas sisi baik dan buruknya. Tokoh dalam dongeng bisa sesamamanusia ataupun divariasi dengan makhluk lain seperti binatang dan makhluk halus.Alur cerita dongeng biasanya progresif untuk lebih mudah memahami jalan ceritanya.Penutup dongeng berupa nada sentimental yakni kata yang biasanya “Akhirnyamereka hidup bahagia“.
c)      Mitos
Mitos merupakan cerita masa lampau yang berhubungan dengan dewa-dewa maupunkehidupan supernatural yang lain.  Mitos biasanya menampilkan cerita tentang kepahlawanan, asla-usul alam, manusia atau bangsa yang dipahami memiliki kekuatan suci. Mitos-mitos yang berkembang di Indonesia sebagai contoh adalah cerita tentangDewi Sri, Nyai Rara Kidul, dll.
d)     Legenda
Ciri khas legenda adalah terdapat kaitan dengan kebenaran sejarah dan kurangberkaitan dengan masalah supranatural.Kebenaran legenda dipertanyakan atau tidak bisa dipertanggungjawabkan. Legenda menampilkan tokoh-tokoh yangmenampilkan aksi yang sangat mengesankan. Contoh dari legenda misalkan RaraJonggrang, Sang Kuriang, dsb.
e)      Epos
Epos merupakan sebuah cerita panjang yang berbentuk syair (puisi) denganpengarangnya yang tidak pernah diketahui. Epos menceritakan kisah kepahlawananseorang tokoh hero. Cerita epos sarat dengan ajaran moral karena aksi-aksi tokohyang hebat, dan berani layaknya sebagai pahlawan yang ideal baik fisik maupunmoral. Cerita Panji, Mahabarata, Ramayana contoh cerita epos.
2.4.5. Drama
                   Drama merupakan karangan prosa atau puisi berupa dialog dan keterangan laku untuk dipertunjukkan di atas pentas. Drama merupakan karya sastra yang dipakai sebagai medium pengungkapan gagasan atau perasaan melalui serangkaian dialog antar pelaku dan adegan, yang tujuan utamanya bukan untuk dibacakan secara estetis, melainkan untuk dipertunjukkan.
2.4.6. Nonfiksi
Bacaan nonfiksi ditulis secara artistik sehingga jika dibaca oleh anak, mereka akan memperoleh pemahaman dan sekaligus kesenangan. Buku nonfiksi yang ditujukan pada anak memiliki keistimewaan tersendiri dimanaterdapat sejumlah buku bacaan nonfiksi yang ditulis dengan kadar artistik yang tinggi,dengan memperhatikan pencapaian efekestetika lewat pemilihan unsur-unsur gaya secaratepat dan tetap sesuai dengan bahasa anak. Buku nonfiksi dikelompokan menjadi dua sub.
a)      Buku informasi
Buku informasi memuat informasi, fakta, konsep, hubungan antar fakta dan konsepdan lain-lain yang mampu menstimulan keingintahuan anak atau pembaca. Dari aspek bahasa buku nonfiksi tetap memperhatikan bahas figurati, diksi, citraan dan gaya yangdihadirkan. Dan yang cocok untuk anak tentu saja buku dengan tema yang sederhana.
b)      Biografi
Biografi adalah buku yang berisi riwayathidup seseorang , tentu saja tidak senua aspek kehidupan dan peristiwa dikisahkan,melainkan dibatasi pada hal-hal tertentu yang dipandang perlundan menarik untukdiketahui oranglain. Selain untuk menguraikan kisah hidup seseorang, biografi juga berfungsi untuk mengurai pandangan sikap dari tokoh yang ditulis.

















BAB III
PENUTUP
3.1.Simpulan
Sastra anakberbentuk kreasi imajinatif dengan paparan bahasa tertentu yang menggambarkan dunia fantasi, menghadirkan pemahaman dan pengalaman tertentu, dan mengandung nilai estetika tertentu yang bisa dibuat oleh orang dewasa ataupun anak-anak.
Sastra anak memuat amanat tentang moral, pembentukan kepribadian anak, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta memberi pengetahuan keterampilan praktis bagi anak. Fungsi hiburan dalam sastra anak dapat membuat anak merasa bahagia atau senang membaca, senang dan gembira mendengarkan cerita ketika dibacakan atau dideklamasikan, dan mendapatkan kenikmatan atau kepuasan batin, sehingga menuntun kecerdasan emosinya.
Jadi,sastra anak perlu dikenalkan kepada anak sejak dini.Anak yang terbiasa dengan sastra, iaakan memiliki perkembangan cara berpikir yang lebih imajinatif. Dengan imajinatif yang tinggi, anak juga akan lebih mudah dalam memahami sesuatu yang ada di sekitarnya, bahkan hal baru yang mereka temui.

3.2 Saran
Sastra anak merupakan salah satu pembelajaran yang penting bagi anak, karena sastra anak dapat membentuk kepribadian anak dan mengembangkan imajinasi dan kreativitas. Oleh karena itu, anak harus lebih banyak diperkenalkan dengan karya-karya sastra yang sesuai dengan perkembangannya. Tidakhanya guru, tetapi orang tua juga berperan penting dalam mengenalkan karya sastra kepada anaknya, yang biasa dimulai dari hal kecil, seperti membacakan dongeng sebelum tidur, menyediakan buku-buku bacaan anak di rumah, membiasakan anak untuk membaca, dan sebagainya.


DAFTAR PUSTAKA

Faisal, M. 2009. Kajian Bahasa Indonesia SD 3 SKS. Jakarta:Departemen Pendidikan Nasional.
Harahap, Mula.2007. SastraAnak-anak.http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/
JUR_PEND_BHS_DAN_SASTRA_INDONESIA/KHOLID_ABDULLAH_HARRAS/Bahan2_Kuliah/Makalah/Sastra.Anak-anak.pdf
K., SabartiAkhadiahM., dkk.1992.Bahasa Indonesia 2. Jakarta:
DepartemenPendidikandanKebudayaanDirektoratJenderalPendidikan
Tinggi.
Pdf.
Rofi’uddin, Ahmad danDarmiyatiZuhdi.1999.PendidkanBahasadanSastra
Indonesia di KelasTinggi. Jakarta: DepartemenPendidikandanKebudayaan
DirektoratJenderalPendidikanTinggi.
Zuchdi,DarmiyatidanBudiasih.1996/1997.PendidkanBahasadanSastra
Indonesia di KelasRendah. Jakarta: DepartemenPendidikandanKebudayaan
DirektoratJenderalPendidikanTinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar