DUNIA PGSD
Senin, 09 Desember 2013
Senin, 13 Mei 2013
Gejala Alam di Indonesia
Gejala Alam di Indonesia
Gejala alam atau peristiwa alam adalah
suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Di
Indonesia sering terjadi gejala atau peristiwa alam. Gejala atau peristiwa alam
antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, angin topan, tsunami, dan tanah
longsor. Gejala alam ini timbul disebabkan oleh alam,tetapi ada juga gejala
alam yang disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
Macam-macam Gejala Alam yang Terjadi di
Indonesia
A. Gunung Meletus
Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi
yang masih aktif. Perlu kalian ketahui bahwa hanya gunung berapi yang masih
aktif yang dapat meletus. Mengapa gunung berapi dapat meletus? Gunung berapi
meletus karena terjadi gerakan magma dari perut bumi dan keluar melalui
permukaan bumi. Gunung api yang pernah meletus antara lain Gunung Kelud, Gunung
Galunggung, Gunung Agung, Gunung Merapi, dan lain-lain.
Gunung berapi atau gunung api secara umum
adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida
panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar
10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil
akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa
bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin berubah
menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau
mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu 610 tahun sebelum
berubah menjadi aktif kembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan
sebenarnya dari suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam
keadaan istirahat atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang
terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai
lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kehancuran oleh gunung berapi
disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
1. Aliran lava.
2. Letusan gunung berapi.
3. Aliran lumpur.
4. Abu.
5. Kebakaran hutan.
6. Gas beracun.
7. Gelombang tsunami.
8. Gempa bumi.
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan
yang terjadi karena pergeseran lapisan bumi yang berasal dari bawah permukaan
bumi. Faktor pemicu terjadinya gempa adalah pergeseran lapisan bawah bumi dan
letusan gunung yang dahsyat. Gempa bumi datangnya tidak mampu diprediksi
sebelumnya. Kejadiannya begitu cepat dengan dampak yang begitu hebatnya. Akibat
yang ditimbulkannya pun sangat luar biasa karena mencakup wilayah yang sangat
luas bahkan sampai ke luar batas negara. Sifat getaran gempa bumi yang sangat
kuat dan merambat ke segala arah mampu menghancurkan bangunan-bangunan yang
kuat sehingga korban nyawa tidak dapat dihindarkan.
Berdasarkan penyebabnya
gempa bumi dibedakan menjadi:
1) Gempa bumi tektonik, yaitu gempa yang
terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi.
2) Gempa bumi vulkanik, yaitu gempa yang
terjadi karena letusan gunung api.
3) Gempa tanah runtuh, yaitu gempa yang
disebabkan karena runtuhnya tanah.
Pada pertengahan tahun 2006 terjadi gempa
bumi yang hebat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gempa ini kekuatannya mencapai
5,9 skala richter. Kejadian tersebut menelan banyak korban jiwa karena tertimpa
reruntuhan bangunan. Penduduk mengungsi ke tempat yang aman seperti di tanah
lapang atau jalan-jalan besar. Mereka mendirikan tenda-tenda darurat sebagai tempat
tinggal sementara.
C. Tsunami
Tsunami (bahasa Jepang: 津波;
tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti "ombak besar di
pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan
permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut
tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan
gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di
laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung
dalam gelombang tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan
kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat merambat dengan kecepatan
500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat terbang. Ketinggian gelombang
di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju gelombang tidak
terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati pantai,
kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun
ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang
Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan
korban jiwa yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air
maupun material yang terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Jika gempa bumi terjadi di daerah dekat
atau dasar laut maka dapat mengakibatkan gelombang tsunami. Gelombang tsunami
adalah gelombang besar yang terbentuk dari dasar laut akibat adanya gempa. Pada
tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara terjadi
gempa bumi berskala 8,9 skala richter di dasar laut yang mengakibatkan
gelombang tsunami yang paling dahsyat dan merupakan bencana alam internasional.
Kurang lebih 120.000 orang meninggal dunia dan hilang. Tahun 2006 tepatnya pada
tanggal 16 Maret, Indonesia dilanda tsunami lagi tepatnya di daerah sekitar
Pantai Pangandaran. Pada saat itu terjadi gempa bumi di dasar laut dengan
kekuatan gempa sekitar 6,8 skala richter.
D. Banjir
Peristiwa
banjir bandang kembali menimpa ibu kota Jakarta bulan Februari 2007. Hampir
seluruh wilayah Jabodetabek terendam air. Peristiwa alam ini menelan banyak
korban jiwa. Beberapa korban yang mengungsi di berbagai penampungan mulai
terserang penyakit.
E. Angin Topan
Banjir merupakan luapan air yang melebihi
batas, hal ini terjadi jika terjadi hujan secara terus menerus tanpa henti.
Banjir merupakan gejala alam yang sering melanda wilayah Indonesia.
Jenis dan penyebab utama banjir
Banjir dapat terjadi ketika air meluap di
permukaan kedap air (misalnya akibat hujan) dan tidak dapat terserap dengan
cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).
Rangkaian badai yang bergerak ke daerah
yang sama.
Berang-berang pembangun bendungan dapat
membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan rendah, umumnya mengakibatkan
kerusakan besar.
E. Angin Topan
Angin topan adalah pusaran angin kencang
dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih yang sering terjadi di wilayah
tropis di antara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang
sangat berdekatan dengan khatulistiwa.Angin topan disebabkan oleh perbedaan
tekanan dalam suatu sistem cuaca. Angin paling kencang yang terjadi
di daerah tropis ini umumnya berpusar dengan radius ratusan kilometer di
sekitar daerah sistem tekanan rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20
Km/jam.
Angin topan merupakan pergerakan angin
yang sangat kencang sehingga mampu memporak-porandakan benda-benda yang
dilewatinya. Jika kekuatan angin topan tersebut besar akan mampu merobohkan
rumah atau pohon-pohon yang besar. Di Indonesia terjadi pada awal tahun 2004 di
daerah Batu Layar, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan di Katon, Bali. Tahun 2006
F. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan gejala alam yang
terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng satu
kawasan, semakin besar kemungkinan terjadi longsor. Di Pulau Sumatra sering
terjadi peristiwa tanah longsor yang menelan
korban harta benda dan jiwa.
Penyebab utama kejadian ini adalah
gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula
faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
1. erosi yang disebabkan aliran air permukaan
atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki
lereng-lereng bertambah curam
2. lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah
melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
3. gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan
pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah
yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
4. gunung berapi menciptakan simpanan debu
yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
5. getaran dari mesin, lalu lintas,
penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir berat yang terlalu berlebihan, misalnya
dari berkumpulnya hujan atau salju
Langganan:
Postingan (Atom)